Selamat malam bloggers,
malam ini yuk kita bahas mengenai salah satu laboratorium geospasial yang sangat menarik di Yogjakarta. Yap, Parangtritis Geomaritime Science Park. Minggu lalu, kami sebagai mahasiswa Jurusan Teknik Geodesi melakukan perjalanan ke laboratorium ini dalam rangka kuliah lapangan mata kuliah Pengelolaan Wilayah Pesisir. Sekitar 30 orang bersama dosen pembimbing yaitu Pak I Made Andi Arsana kami berkeliling melihat-lihat apa saja yang terdapat di laboratorium ini, berikut ulasannya...
Tampak depan PGSP |
Perjalanan Parangtritis Geomaritime Science Park (PGSP) dimulai pada tahun 2002. Tujuan awalnya adalah untuk memperkenalkan Badan Informasi Geospasial kepada semua lapisan masyarakat. Laboratorium Geospasial Pesisir Parangtritis pada saat itu dikelola oleh lembaga pemerintah dan perguruan tinggi yaitu Badan Informasi Geospasial, Pemerintah Kabupaten Bantul dan Fakultas Geografi UGM. Dibangun pada lahan seluas 2 hektar, Laboratorium Geospasial Pesisir Parangtritis difungsikan sebagai laboratorium alam gumuk pasir. Laboratorium Geospasial Pesisir Parangtritis mempunyai peran sebagai pusat penelitian dan inovasi, tempat wisata edukasi, pusat pengembangan ilmu dan pengetahuan, sarana pemberdayaan masyarakat dan juga sebagai museum.
PGSP sendiri sampai sekarang ini sudah dilakukan banyak sekali renovasi dan tambahan fasilitas yang berguna sebagai penunjang kelestariannya. Adapun sampai saat ini PGSP mempunyai fasilitas sebagai berikut :
1. Gedung Kerucut
2. Lorong Pengetahuan
3. Gedung Diklat dan pameran
4. Gedung Kantor
5. Rusunawa
6. Geocamp
7. Mess
8. Mushola
Setiap bangunan tersebut memiliki filosofi-filosofi tersendiri dalam pembangunannya, misalnya gedung kerucut itu dibangun menggambarkan gumuk pasir yang sedang berkumpul, lalu lorong pengetahuan sebagai aliran sungai yang membawa material-material penyusun gumuk pasir, dan lain sebagainya. Seperti yang kita ketahui bahwa gumuk pasir tersusun dari material hasil letusan gunung api, lalu material tersebut dibawa oleh air sungai turun ke laut, lalu material tersebut tertiup oleh angin sehingga terciptalah gumuk pasir.
PGSP juga digunakan sebagi museum yaitu sebagai tempat untuk menyimpan dan memamerkan beberapa sampel terkait jenis batuan dan jenis dari gumuk pasir. Selain sampel-sampel tersebut juga, ada pemutaran film dari pihak PGSP terkait Gumuk Pasir. Pengunjung laboratorium ini dapat menimati semua fasilitas yang tersedia selama berkeliling di PGSP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar